Bismillahirohmanirrohim,
Assalamualaikum,
semoga kita senantiasa berada
dalam lindungan Allah SWT. Aamiin
Sudah sangat lama saya ga
posting, mungkin sekitar satu tahun yang lalu terakhir saya nulis. Tapi berkat
tekad dan sedikit motivasi Alhamdulillah sekarang saya berkesempatan kembali
meramaikan khasanah per-blog-an di kota ini. Semoga yang nyasar ke blog ini
bisa mengambil manfaat dari yang akan saya bahas kali ini.
Langsung aja. selamat menyimak!
Beberapa bulan yang lalu,
tepatnya waktu libur lebaran satu bulan yang lalu. Saya berkesempatan untuk
kembali melakukan perjalanan yang cukup jauh yaitu dari Lembang,Bandung menuju
Ujung genteng, Sukabumi. Disini saya akan menceritakan perjalanan, menyampaikan
informasi rute, waktu tempuh, biaya yang dikeluarkan, serta ada apa saja sih di
ujung genteng itu? Semoga dapat menjadi sumber informasi bagi yang berniat akan
liburan ke ujung genteng dalam waktu dekat ini.
Rabu, 22 JULI
2015
Hari itu waktu masih begitu pagi,
sekitar pukul 4 dinihari saya dan boncengers (si doi) sudah bersiap untuk
pergi. Memang sangat begitu pagi karena saya khawatir di libur lebaran seperti
ini akan terjebak macet dimana-mana. Oh iya, perlu diketahui saya pergi
menggunakan motor (var*o 110fi). Ditemani teman sejawat dan doi nya juga menggunakan
motor (var*o 110 karbu).
Rute yang akan saya ambil kali
ini bukan rute biasa, kali ini saya akan melewati rute menyusuri pantai
selatan. Dengan pertimbangan melewati jalur biasa akan macet dimana-mana, maka
dengan sedikit informasi dari si “mbah”
dan modal tanya kesana kesini kami beranikan melewati jalur yang sama
sekali belum pernah kami lewati. Ini dia rutenya :
di maps menunjukan waktu tempuh 7 jam 4 menit dengan jarak tempuh 254 KM . i don't think so ! prediksi saya waktu tempuh dan jarak tempuh pasti lebih dari itu.
Tepat setelah sholat subuh sekitar
pukul 4.30 kami pun berangkat. Di odometer tetulis angka 6315 dengan bensin “fulltank”.
Dari lembang kami
arahkan kendaraan menuju ciwidey melewati jalan cimahi-leuwigajah-baros-soreang-ciwidey.
Dengan estimasi waktu 2 jam sampai ciwidey, ternyata hanya 1 jam lewat 15 menit
kami sudah tiba di alun-alun kota ciwidey. Untuk sekedar mengisi perut kami
istirahat sambil menyantap sepiring nasi kuning dan segelas teh panas untuk
menghangatkan badan.(Rp. 10.000/porsi mahal juga) 30 menit kami bersantap,
perjalanan pun kami lanjutkan sekitar pukul 6.00 . untuk antisipasi langkanya
pom bensin setelah melewati kawasan ciwidey kami pun mengisi full kembali kendaraan kami. (Rp 15.000)
menembus dinginnya gunung patuha
kami geber kendaraan di kecepatan
sekitar 60 KM/jam. Hingga memasuki kawasan kebun teh rancabali, motorpun kami
pelankan untuk bersiap belok kanan menuju kawasan cipelah, Cianjur . disinilah kami
mulai melewati jalan asing yang belum pernah kami lewati sekalipun.
Dengan
kecepatan standar 50 KM/jam, jalanan aspal yang mulus dan pemandangan khas
kebun teh milik PTPN VIII ini, perjalanan pun menjadi tidak terasa. malah
sesekali kami berhenti untuk sekedar memotret momen yang tidak akan setiap hari
terulang ini. Nih pemandangannya ̶a̶b̶a̶i̶k̶a̶n̶ ̶o̶r̶a̶n̶g̶ ̶g̶a̶n̶t̶e̶n̶g̶n̶y̶a̶ .
Jalan yang kami lewati ini memiliki kontur aspal yang
lumayan mulus dengan sesekali menemui jalanan berlubang, muat untuk 2 mobil
tapi suasananya lebih seperti jalanan desa, bukan jalan raya.
sekitar satu jam kami berkendara di
aspal yang sangat mulus (sesekali berlubang sih) akhirnya kami dikagetkan
dengan jalanan yang sangat rusak parah, dengan kontur jalan hanya batu-batu
besar dan kerikil yang berserakan sayangnya saya tidak sempat foto (saya lihat di maps lokasinya di koordinat -7.195985, 107.270912) . membuat kami pasrah hanya memacu kendaraan di 5 KM/jam saja.
“yaudah nikmatin aja perjalananya” bisik si doi dari belakang yang seakan
menenangkan saya yang sedikit menyesal mengambil rute ini.
Sudah sekitar 3 KM kami berjuang
melewati medan yang sangat “edan” ini, akhirnya penderitaan kami berakhir dan
menemukan aspal yang mulus kembali. Asli! Kalau kata peribahasa “bagai
menemukan oase di padang pasir “. Rasanya lega nemuin aspal lagi, saya kira
bakal sampai ujung genteng jalan kaya gini. Gila aja kan!. Dan waktu pun molor
1 jam di jalanan rusak ini.
Seakan mengungkapkan kekesalan
setelah menemui jalanan aspal, kami memacu kendaraan sampai di 70 KM/jam.
sampai akhirnya sekitar pukul 10 pagi kami pun tiba di pertigaan daerah Tanggeung, Cianjur Dan
memutuskan untuk beristirahat di indoma*et sekalian beli minum dan sedikit
cemilan (Rp. 35.000 uang saya keluarkan) sejauh ini perjalanan terbilang
melelahkan karena jujur jalan rusak tadi sangat menguras stamina saya.
sejauh ini biaya yang dikeluarkan :
Sarapan Nasi kuning : Rp 10.000 x 2 = Rp 20.000
Bensin di ciwidey : Rp 15.000
Ind*mar*t tanggeung : Rp 35.000
jadi total :Rp 70.000
NB : yang saya tandai merah itu artinya biaya penting, yang lainnya hanya opsional tergantung kebutuhan masing-masing.
Dikarenakan tangan saya sudah agak
pegel ngetik, InsyaAllah kita lanjutkan di part2 ya :)
Wassalamualaikum Wr. Wb
Blog yang informatif... semoga terus berkembang.... Saya ingin berbagi article tentang Kuil Kinkaju di http://stenote-berkata.blogspot.com/2018/04/kyoto-di-kuil-kinkaku-ji.html
ReplyDeleteLihat juga video di youtube https://youtu.be/DSRNjQ16EbQ